Jumat, 03 Juli 2009

Cola dan Resiko Patah Tulang


Buat kebanyakan remaja , terutama remaja kalangan perkotaan, minuman ringan yang mengandung cola agaknya sudah menjadu bagian gaya hidup menyehatkan. Padahal mengkonsumsi cola terlalu banyak, mungkin bukan gaya hidup yang menyehatkan. Sebuah riset memperlihatkan , gadis remaja yang terlalu gemar menenggak minuman ber-cola ( asalnya tanaman asli afrika yang satu famili dengan coklat, diduga cendrung gampang menderita patah tulang dan osteoporosis / keropos tulang.
Riset ini, seperti yang dilaporkan Reuters Health, dua pecan lalu, dilakukan oleh perkumpulan penggemar minuman ringan bersoda ( soft drink). Grece Whysak dari Harvard Medical School, salah satu periset, menyebar kuesioner pada 460 gadis berusia 9-10 tahun. Pertanyaan kuesioner meliputu pola diet, kebiasaan olahraga dan riwayat kesehatan tulang. Ternyata, gadis pengemar minuman cola tercatat hamper lima kali terkena patah tulang ketimbang gadis yang tidak suka meminum cola. Sementara gadis yang pengemar meminum minuman ringan (tidak khusus cola) mengalami angka patah tulang tiga kali lipat dibandingkan dengan gadis yang tidak minum soft drink.

Tim peneliti menduga cola, yang punya kandungan zat pospor (P) tinggi, berperan menghambat tubuh menyerap kalsium (Ca). padahal, kalsium factor vital dalam pembentukan tulang. “ Akibat pembentukan tulang dimasa remaja terganggu”’ kata Neville Golden, dokter spesialis anak rumah sakit anak-anak Schneider, sebuah pusat kesehatan masyarakat Yahudi di Long Island, New Yord, Amerika Serikat.

Ini bisa jadi soal, mengingat dikalangan remaja minuman ringan jauh lebih popular ketimbang susu ( salah satu sumber kalsium ). Golden mengingatkan, masa remaja adalah periode kritis pembentukan tulang. “sekitar 40-60% tulang dibentuk saat usia belasan tahun “’katannya. Alhasil, dalam jangka panjang , remaja yang proses pembentukan tulangnya terganngu sangat mungkin terkena osteoporosis. Memang, osteoporosis adalah penyakit kaum lanjut usia. Namun, kemunculan penyakit ini dirintis oleh kebiasaan hidup sejak masa kecil.

Sumber : majalah TEMPO 2 Juli 2000

Komentar :

ada 0 komentar ke “Cola dan Resiko Patah Tulang”

Pengikut

free counters
 
This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by Angga Leo Putra